Rabu, 31 Oktober 2012

pernikahan adat jawa barat

Pernikahan Adat Sunda di Jawa Barat

Ragam Budaya Pernikahan Adat Indonesia sangat menarik untuk disimak pada saat ini. Pernikahan Adat di era globalisasi saat ini harus tetap dipertahankan sebagai warisan dan budaya bangsa Indonesia. Berikut adalah mengenai Pernikahan Adat Sunda yang kerap dilaksanakan di Jawa Barat maupun di daerah-daerah di luar Jawa Barat.

Pernikahan Adat Sunda rangkaian acaranya di mulai dari pembicaraan orang tua dari pihak kedua mempelai sampai acara yang dinamakan: muka panto (buka pintu). Bagi banyak orang Sunda, tahap-tahap proses adat pernikahan wajib dilakukan. berbagai proses acara pernikahan khas Sunda sebelum dan sesudah pernikahan adalah sebagai berikut:

Pertama, tahap Nendeun Omong. Tahap ini adalah pembicaraan orang tua kedua pihak mempelai atau siapapun yang dipercaya jadi utusan pihak pria yang punya rencana mempersunting seorang gadis sunda. Orang tua atau sang utusan datang bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak sang gadis akan dilamar. Sebelumnya memang orang tua masing-masing sudah membuat kesepakatan untuk menjodohkan atau laki-laki dan perempuannya sudah sepakat untuk ‘mengikat janji’ dalam suatu ikatan pernikahan, maka selanjutnya orang tua pria datang sendiri atau menyuruh orang ke rumah sang gadis untuk menyampaikan niat. Intinya, neundeun omong (titip ucap, menaruh perkataan atau menyimpan janji) yang menginginkan sang gadis agar menjadi menantunya. Dalam hal ini, orang tua atau utusan memerlukan kepandaian berbicara dan berbahasa, penuh keramahan.

Kedua, tahap Lamaran. Tahap melamar atau meminang ini sebagai tindak lanjut dari tahap pertama. Proses ini dilakukan orang tua calon pengantin keluarga sunda dan keluarga dekat. Hampir mirip dengan yang pertama, bedanya dalam lamaran, orang tua laki-laki biasanya mendatangi calon besannya dengan membawa makanan atau bingkisan seadanya, membawa lamareun sebagai simbol pengikat (pameungkeut), bisa berupa uang, seperangkat pakaian, semacam cincin pertunangan, sirih pinang komplit dan lainnya, sebagai tali pengikat kepada calon pengantin perempuannya. Selanjutnya, kedua pihak mulai membicarakan waktu dan hari yang baik untuk melangsungkan pernikahan.

Ketiga, tahap Tunangan. Tahap ini adalah prosesi ‘patuker beubeur tameuh’, yaitu dilakukan penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si gadis.
 
Keempat, tahap Seserahan (3 – 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan lain-lain.
 
Kelima, tahap Ngeuyeuk seureuh (opsional, jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka seserahan dilaksanakan sesaat sebelum akad nikah). Tahap ini dilakukan sebagai berikut:
 
1. Dipimpin Pengeuyeuk.
2. Pengeuyek mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepada kedua orang tua serta memberikan nasehat melalui lambang-lambang atau benda yang disediakan berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.
3. Diiringi lagu kidung oleh Pangeuyeuk
4. Disawer beras, agar hidup sejahtera.
5. dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat bekerja.
6. Membuka kain putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akan dibina masih bersih dan belum ternoda.
7. Membelah mayang jambe dan buah pinang (oleh calon pengantin pria). Bermakna agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.
8. Menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin pria).

Keenam, tahap Membuat Lungkun. Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan. Digulung menjadi satu memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua dan para tamu yang hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh bila berlebihan dapat dibagikan kepada saudara dan handai taulan.
Download the latest version of WinRAR
Ketujuh, tahap Berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Melambangkan berlomba mencari rejeki dan disayang keluarga.

Kedepalan, tahap Upacara Prosesi Pernikahan:
1. Penjemputan calon pengantin pria , oleh utusan dari pihak wanita
2. Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
3. Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.
4. Sungkeman,
5. Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
6. Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
7. Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
8. Nincak endog (menginjak telur), pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
9. Muka Panto (buka pintu). Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.

BerbagaiSumber.com
Sumber  : http://jasa-pernikahan.blogspot.com/2011/04/pernikahan-adat-sunda-di-jawa-barat.html 

Rabu, 24 Oktober 2012

Makanan Khas Jawa Barat

Daerah

Makanan Khas Jawa Barat

Berbagai makanan khas Jawa Barat dapat ditemui di berbagai tempat. Mulai dari makanan dengan rasa yang pedas, asam, hingga manis. Berbagai makanan itu antara lain angeun hasem, ali agrem, acar lauk, dan acar bonteng.

Angen hasem atau yang lebih dikenal dengan nama sayur asam adalah sejenis campuran berbagai macam sayur, seperti kacang panjang, kacang tanah, jagung muda, daun melinjo, serta buah melinjo.

Makanan lainnya adalah ali agrem, yaitu makanan selingan yang terbuat dari tepung beras. Bentuknya bulat dengan tempat yang kosong di tengah-tengahnya. Selain itu ada acar lauk, yaitu makanan yang terbuat dari ikan dan diberikan bumbu.

Makanan khas Jawa Barat lain adalah acar bonteng, yaitu makanan yang terbuat dari bonteng atau ketimun, cengek atau cabai rawit, serta wortel. Selain itu, makanan khas Sunda yang sering dikenal banyak orang antara lain nasi timbel, lalapan, serta sambal dadak.





Sumber:
- Buku Salam Sahabat Nusantara: Jawa Barat yang Memesona, Penerbit: Doenia Aksara
- Muflihah, Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap Sekolah Dasar, Penerbit: Puspa Swara, Jakarta, 2007.

(ogi/Carapedia)


Pencarian Terbaru (100)
Makanan khas jawa barat. Makanan khas daerah jawa barat. Masakan khas jawa barat. Makanan daerah jawa barat. Masakan khas jawa. Makanan jawa barat. Ciri khas makanan jawa barat.
10 makanan tradisional sunda. Budaya jawa barat. Macam macam makanan khas jawa barat. Makan khas jawa barat. Macam makanan khas jawa barat. Masakan khas daerah jawa barat. Resep makanan daerah jawa barat.
Makanan tradisional khas jawa barat. Resep makanan khas jawa barat. Makanan kecil khas jawa barat. Jenis makanan khas jawa barat. Nama makanan khas jawa barat. Resep makanan tradisional jawa barat. Makanan khas sunda jawa barat.
Ciri khas jawa barat. Makanan khas di jawa barat. Resep makanan khas daerah jawa barat. Makanan khas dari jawa barat. Makanan khas jawa barat sunda. Makanan khas kota banjar jawa barat. Makanan ciri khas jawa barat.
Makanan khas adat jawa barat. Daftar makanan khas jawa barat. Jenis masakan daerah jawa. Makanan khas jawabarat. Resep masakan tradisional jawa barat. Makanan khas daerah. 10 makanan khas sunda.
Kue khas sunda. Makanan khas banjar jawa barat. Khas makanan jawa barat. Kue khas jawa barat. 10 resep makanan jawa barat. Nama makanan khas sunda. Macam macam makanan tradisional jawa barat.
Gambar makanan khas sunda jawa barat. Resep masakan daerah jawa barat. Macam macam makanan khas sunda. Lauk khas jawa barat. Nama nama makanan khas jawa barat. Kue khas jawa. Macam macam makanan khas daerah jawa barat.
Kesenian khas daerah jawa barat. Kue tradisional khas jawa barat. Gambar dan keterangan makanan khas daerah. Jenis makanan khas daerah. Jenis makanan tradisional jawa barat. Sebutan makanan khas sunda. Resep masakan khas jawa barat.
Makana khas jawa barat. Resep kue ladu sunda. Daftar makanan daerah. Acar bonteng. Makanan ladu. Ladu kueh tradisional sunda. Gambar makanan khas sunda.
Kumpulan makanan khas jawa barat. Daerah yang ada di jawa barat dan makanan khas. Macam macam makanan khas j a w a barat beserta daerah asalnya. Contoh spanduk kuliner. 10 makanan khas jawa barat. Jenis jenis makanan khas dari jawa barat. Kuliner khas jawa barat.
Makanan daerah dan keterangannya. Nama nama makanan sunda beserta gambarnya. Macam macam makanan dari daerah jawa barat. Ciri khas jawa barat makanan. Cara kue khas sunda. Pengertian makanan tradisional jawa barat. Contoh spanduk makanan.
Jajanan khas jawa barat. Makan tradisional jawa barat angen hasem. Makanan pembuka khas jawabarat. Ciri khas propinsi jawa barat. Makan khas adat jawa barat. Ciri khas makanan jawa barta. Kue tradisional jawa barat.
Macam macam makanan tradisional daerah jawa barat. Gambar macam macam makanan trad isional daerah jawa barat. Makanan daerah sunda beserta penjelasannya. Daftar nama makanan khas jawa barat. Makanan khas jawa dan keterangannya. Jenis makanan daerah jawa barat. Masakan daerah jawa barat.
Makanan khasjawa barat. Macam macam masakan khas jawa barat. Macam macam masakan daerah jawa barat. Makanan di jawa barat. Ciri khas daerah jawa barat. Ciri khas makanan daerah jawa barat. Ciri khas masakan jawa barat.
Makanan khas jawa barat dan keterangannya. Apa makanan khas jawa barat. 

sumber  :  http://carapedia.com/makanan_khas_jawa_barat_info1877.html

Ciri khas musik daerah jawa barat


Ciri Khas Musik Daerah Jawa Barat

Ciri khas musik daerah Jawa Barat dapat dilihat dari jenis instrumennya dan cara membunyikannya / menggunakannya, yaitu:

a. Ditiup, contohnya: Suling, bangsing, tarompet dan lain-lain
b. Digoyang – goyang, contohnya: Angklung dan kolotok
c. Dipukul, contohnya: dog – dog, goong, boning, kempul, sarondan lain-lain
d. Dipetik, contohnya: Kacapi
e. Digesek, contohnya: rebab dan terawangsa

B. Sejarah Dan Fungsi Musik Daerah Jawa Barat
Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu sudah mengenal musik yang berfungsi untuk upaca pemujaan terhadap nenek moyang, kemudian mengenal musik yag terdiri dari 5 nada yang disebut Pentatonis, yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da. Dana pentatonis ini hanya dapat pada alat musih daerah yang disebut Gambelan, yang terdiri dari: goong, gender, kendang, kenong, saron, gambang, bonang, rebab, dll. Alat musik gambelan ini terutama terdapt di Jawa dan Bali.

Akhirnya sejalan dengan perkembangan jaman, maka musik – musik daerah yang ada hingga sekarang menggunakan notasi – notasi musik umum yaitu notasi angka atau balok. Tokoh – tokoh musik Gending / Karawitan daerah Jawa Barat yang terkenal adalah Mang Koko, Amas Taswara, Nano S, dan lain – lain
Fungsi musik daerah Jawa Barat, Yaitu:

1. Berfungsi Untuk Upacara adat, contohnya:
a. Angklung, di masyarakat Banten digunakan dalam upacara menabur benih di ladang untuk menghormati Dewi Pohaci/Dewi Sri. Selain itu Angklung juga digunakan untuk upacara Helaran (upacara menggiring anak yang dikhitan)
b. Bedug, digunakan dalam upacara kegiatan Agama Islam, seperti seni bedug Kidulan dari Cianjur yang dilaksanakan setiap takbiran, dan adu bedug dari Pandeglang yang dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri
c. Bengberokan, berasal dari Cirebon yang dipergunakan dalam upacara mengusir roh jahat atau menyembuhkan anak yang sakit
d. Calung, dipergunakan dalam upacara adat pertanian, seperti Calung Tarawangsa dari Tasikmalaya
e. Heleran, dipergunakan dalam upacara adat khitanan atau seserahan pengantin, seperti Kuda Renggong, dari Sumedang dan Tajidor dari Tangerang
f. Ngagondang, dipergunakan dalam upacara adat Mapag Sri/Dewi padi
g. Pantun, dipergunakan dalam upacara adat akan menyimpan padi di lumbung yang disebut ngidepkeun/ natapkeun para

2. Musik yang berfungsi sebagai alat Bela Diri, contohnya: Pencak Silat dan Benjang
3. Musik yang berfungsi sebagai sarana hiburan, contohnya: Ogel, Ronggeng, Angklung diatonis, Longser, Angklung Buncis, Tarling,

C. Sejarah Perkembangan Tari Daerah Jawa Barat
Secara naluriah manusia dalam emosinya akan meluap dalam ekspresi gerak dan tingkah laku yang intensif, yang terjadi secara spontan. Ekspresi gerak merupakan lontaran tenaga fisik dan tenaga dalam yang berarti.

Setelah kebutuhan primer terpenuhi, timbulah kebutuhan pelepasan, maka berkembanglah Tari hiburan / pergaulan, dan bisaanya diTarikan pada saat pesta sebagai sarana penunjang kegembiraan untuk mempererat tata pergaulan.

Kemudian dengan makin meningkatnya apresiasi seni, manusia menuntut sajian seni Tari yang berbobot, yang mendorong lahirnya Tari pertunjukan.
Secara umum cirri khas Tari Jawa Barat menunjukan kekontrasan pada susunan gerak yang putus – putus. Iringan gendang yang lunak. Kemudian pilihan warna busana cenderung mencolok dalam kombinasi ataupun warna dasar.

D. Fungsi Tari Daerah Jawa Barat
1. Tari yang berfungsi sebagai sarana Upacara. Adat dan pemujaan (Tari etnik) merupakan Tari yang bersifat tradisional. Misalnya Tari dodot dari Baten untuk upacara pemujaan terhadap Dewi Sri, Tari Bengberokan/ bangbaringan dari Sumedang untuk upacara penolak bala
2. Tari yang berfungsi sebagai sarana hiburan / Tari pergaulan, misalnya Tari Ketuk Tilu, Longser Bangreng dan Tayuban
3. Tari sebagai sarana sei petunjukan , yaitu seni yang menitikberatkan pada segi artstiknya, konsepsional mengandung ide – ide dan interprestasi, penggarapan koreografi yang mantap disamping tema dan tujuan misalnya Tari Nyatria, Tari Monggawa, Tari Lenyepan dll

E. Jenis Tari Daerah Jawa Barat
Jenis Tari daerah Jawa Barat dapat dilihat berdasarkan jumlah pelakunya:
1) Tari Tunggal ( Solo), contohnya: Tari Topeng Konceran, Graeni, Rahwana, Kandagan, dan Monggawa
2) Tari berpasangan (duet), contohnya pada Tari kreasi baru dijumpai Tari kupu – kupu karya Cece Sumatri dan Tarian Jaipongan karya Gugum Gumbira. Yang dimaksud dengan Tarian kreasi baru adalah Tarian yang sudah melepaskan diri dari aturan – aturan yang sudah dibakukan untuk memenuhi selera masyarakat sesuai engan perkembangan jaman
3) Tari bertiga (trio) di daerah Jawa Barat jarang dijumpai
4) Tari masal atau Tari keolompok (lebih dari 5 orang ) dibedaan menjadi:

a. Tari tanpa lakon, contohnya Tari Rudat, Randu Kintal dan Tari Ketuk Tilu
b. Tari brlakon yang disebut Drama Tari, contohnya pada Tari klasik dijumpai Tari topeng dan Tari wayang
c. Tari berlakon kreasi baru, contohnya karya Yulianti L, Parani, Sangkuriang, Pleesiran, Pendekar Perempuan dll

F. Ragam Gerak Dan Iringan Tari Daerah Jawa Barat
Tari merupakan ekspresi jiwa manusia melalui gerak – gerak ritmis yang indah. Ada beberapa macam gerak organ tubuh sebagai media ekspresi Tari, yaitu:

1. Gerak mata
2. Gerak Leher
3. Gerak Tangan/ Lengan
4. gerak seluruh ubuh
5. gerak kaki
6. gerak pinggul

Dalam Tari daerah Jawa Barat ada beberapa istilah gerak Tari, antara lain:
- Edeg – edegan / kuda – kuda adalah gerak pada saat pembukaan Tarian
- Jangkung Ilo adalah gerak pembukaan suatu pembukaan dari Tari
- Gedig adalah gerak langkah di tempat dengan tekana badan
- Mincid adalah gerak langkah menyentuh lantai
- Keupat adalah gerak berjalan ke depan
- Bakplang dll

A. Sejarah Dan Fungsi Teater Daerah Jawa Barat
Dalam sejarah kehidupan manusia kegiatan Teater telah mulai sejak dari jaman manusia primitif. Berbagai kegiatan seperti upacara kelahiran, kematian, bercocok tanam, meminta kesuburan tanaman, meminta hujan , mengusir hama, dilakukan engan kegiatan Teater dengan jalan mengadakan Tarian – Tarian atau tetatbukan/musik, pelaku Teaternya adalah peserta upacara, tanpa penonton dan tanpa alur cerita.
Di Indonesia kegiatan seni Teater mempunyai fungsi sbb:

1. Teater untuk keperluan upacara, yaitu Teater yang digunakan sebagai media kegiatan upacara adat atau pemujaan dengan jalan mengadakan Tarian – Tarian atau tetatbuhan tanpa alur cerita unsur sastra. Sedangkan pelakunya adalah peserta upcara dan tanpa adanya penontonya
2. Teater untuk keperluan hiburan, yaitu Teater yang memiliki unsur untuk dipertunjukan kepada masyarakat sebagai hiburan, contohnya sandiwara
3. Teater untuk menyampaikan pesan, yaitu Teater yang ditunjukan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas

B. Jenis Dan Ciri Khas Teater Tradisional Daerah Jawa Barat
Ada beberapa Teater jenis Teater tradisional, yaitu:
1. Teater Tutur adalah jenis Teater yang bertolak dari sastralisan yang dituturkan dan belum diperagakan secara lengkap
2. Teater Rakyat adalah jenis Teater yang berkembang di tengah masyarakat pedesaan dengan cerita yang hidup di daerah tersebut, contohnya Longser
3. Teater wayang / Teater klasik adalah segala macam jenis wayang, contohnya wayang golek dan wayang Priya / wayang Uwong
4. Teater Bangsawan adalah jenis Teater yang sudah yang sudah mendapat pengaruh konsep Teater barat dan Teater timur tengah yang di dukung oleh kebudayaan melayu
Sumber : http://all-about-trick.blogspot.com

Seni rupa khas jawa barat

Seni Rupa Khas Jawa Barat

Berikut ini adalah beberapa bentuk seni rupa yang berasal dari jawa barat:

1. Payung Geulis

Kerajinan Payung Geulis berasal dari Tasikmalaya. Payung ini terbuat dari kertas dengan rangka dan batang dari kayu dan bambu. Adapun keunikan dari payung geulis ini adalah kertas yang menjadi bagian penutup payung dicat dengan beraneka warna dan hiasan pada kertas dilukis tangan oleh pembuatnya.

2. Wayang Golek






Wayang golek adalah salah satu kesenian khas tanah Sunda. Berbeda dengan wayang pada umumnya, wayang golek berbentuk menyerupai boneka dan terbuat dari kayu. Pada umumnya wayang golek masih dibuat secara tradisional oleh penduduk desa-desa tertentu di Jawa Barat.

Cara pembuatannya adalah dengan meraut dan mengukirnya, hingga menyerupai bentuk yang diinginkan. Untuk mewarnai dan menggambar mata, alis, bibir dan motif di kepala wayang, digunakan cat duko. Cat ini menjadikan wayang tampak lebih cerah. Pewarnaan wayang merupakan bagian penting karena dapat menghasilkan berbagai karakter tokoh. Adapun warna dasar yang biasa digunakan dalam wayang ada empat yaitu: merah, putih, prada, dan hitam.

3. Koda renggong





















Koda renggong merupakan seni pertunjukan tradisional yang sangat populer di kabupaten Sumedang. Atraksi ini berupa pertunjukan dimana seekor kuda yang terlatih melakukan gerakan menari dan berjalan mengikuti hentakan musik tradisional sunda yang disebut kendang pencak.

Seekor kuda dilatih dengan baik untuk membuat gerakan seperti menari atau kadang juga melakukan gerakan seperti berkelahi melawan pelatihnya dengan gaya pencak silat. Oleh sebab itulah pertunjukan ini juga sering disebut dengan pertunjukan kuda pencak.

Mulai tahun 1910 hingga sekarang kuda renggong secara tradisional sering dipertontonkan pada acara khitanan / sunatan. Sebelum seorang anak dikhitan, sang anak diarak mengelilingi kota di atas punggung kuda renggong diikuti oleh anggota keluarga dan kerabat dekat yang ikut menari di depanya dan berkeliling dari satu desa ke desa lainya.

4. Tari jaipongan
 
Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.

Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas kesenian Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong.

sumber  :  http://tehfira.blogspot.com/2010/01/seni-rupa-khas-jawa-barat.html